Kamis, 07 Juni 2012

Cerpen Tari Daerah


       Sebentar lagi, murid-murid kelas  3 SMP Harapan, akan menghadapi ulangan praktek pelajaran seni. Semua anak terlihat khawatir, kecuali Lily. Anak perempuan yang sangat senang pelajaran tersebut. Karena Lily bercita-cita menjadi seorang seniman modern.
”Asyik… pelajaran seni, kira-kira ulangan prakteknya apa ya?”kata Lily dengan semangat.
”Huh! Mudah-mudahan bukan disuruh nari ataupun nyanyi”kata Winny kesal.
”Terus kamu maunya ngapain?”Tanya Lily.
”Aku sih maunya melukis atau belajar alat musik”jawab Winny.
 ”Kalo aku sih berharap ulangannya itu menari tarian modern”kata Lily.
”Yah.. ini lagi nari itu capek, buang-buang tenaga aja!”kata Winny kesal.
”Tapi kan tariannya modern”kata Lily .
”Mau modern, klasik, ataupun tradisional sama aja. Sama-sama bikin capek”gumam Winny                                       kesal.
”Huuh! Enggak mau capek banget sih kayaknya”kata Lily .
”Biarin!”kata Winny sambil menjulurkan lidah.
            Lily benar-benar dibuat marah oleh Winny, sampai-sampai Lily tidak mau melihat kearah Winny. Karena tidak ada yang bisa Lily ajak bicara, ia hanya bias melamun. Gurupun masuk tapi Lily tidak menanggapi.Tiba-tiba, lamunan Lily dibuyarkan oleh suara Bu Sherin.
”Hey..Kamu ngapain melamun saja?”Tanya Bu Sherin sambil berteriak .
”Ma..maafkan saya Bu”kata Lily terbata-bata.     
”Baik, semuanya dengarkan! Saya ingin kalian membuat kelompok masing-masing beranggotakan lima orang, karena dua minggu lagi, kalian sudah harus mementaskan sebuah tarian”perintah Bu Sherin.
”Yes.. nari wahhh senang banget, aku mau menari modern aja ahh!”kata Lily semangat.
”Bu, kira-kira tarian apa untuk kita pentas nanti”Tanya Cici.
”Ibu ingin kalian  menari daerah!”jawab Bu Sherin.
”Loh! Kok daerah? Ihh gak banget!”kata Lily kesal.
”Kenapa? Kamu gak mau?”tanya Bu Sherin.
”Maksudnya kenapa harus tari daerah”jawab Lily menolak.
”Kalian itu harus bisa menghargai tarian daerah, jadi kalian harus menari daerah. Kalau tidak mau jangan harap kalian bisa mendapat nilai dari saya”ancam Bu Sherin.
            Kali ini Lily hanya bisa terdiam dan kesal dalam hati. Lalu, bel pulang pun berbunyi. Semua anak sudah pulang, kecuali Lily yang masih kesal sejak pelajaran seni tadi. Tiba-tiba suara anak laki-laki yang sangat dikenalinya bertanya.
”Kok belum pulang?”Tanya Timmy.
”Terserah aku dong mau pulang kapan”jawab Lily ketus.
”Eitss.. jangan marah-marah dong nanti cepat tua loh!”ejek Timmy.
            Karena tidak mau diejek lebih lama lagi, Lily pun pergi meninggalkan Timmy.Dalam perjalanan,Lily bertemu Mira yang kebetulan pulang sendiri. Seketika Lily pun memanggil-manggil Mira dan pulang bersama.
”Mir..Mira! Tungguin!”teriak Lily.
”Iya!” teriak Mira dari kejauhan.
”Ehh kamu tumben pulang sendirian?”Tanya Mira.
”Iya, aku tadi kerja kelompok dulu. Kamu sendiri kenapa?”jawab Mira.
”Ohh..  Aku tadi kesal soalnya kita hanya boleh mementaskan tarian daerah”Lily kembali cemberut.
”Bagiku itu bukan masalah kok! Yang penting dapat nilai hehe”kata Mira sambil unjuk gigi.
”Bagiku itu masalah banget karena dari dulu, aku paling sebel sama yang namanya kesenian daerah”kata Lily.
”Ohh.. yaudah aku duluan ya!”kata Mira sambil melambaikan tangan.
”Ohh.. iya iya”Lily membalas lambaian tangan.
            Merekapun berpisah dipersimpangan jalan. Entah mengapa, Lily masih sedikit kesal karena tarian daerah. Sesampainya dirumah, Lily langsung bercerita dengan Mamanya.
”Ma..Mama!”teriak Lily mencari Mamanya.
”Kenapa Li?”Tanya Mamanya.
”Lily tadi disekolah kesal banget, Ma!”Lily mulai bercerita.
”Loh, memangnya kenapa?”Tanya Mamanya.
”Masa Lily  disuruh nari daerah”jawab Lily.
”Siapa yang menyuruh?”Tanya Mama.
”Itu loh guru pelajaran seni Lily, yang namanya Bu Sherin!”.
“Apa salahnya kalo nari daerah?”Tanya Mama.
”Yagitu deh, nari daerah kan udah gak jaman, buktinya udah jarang orang yang mementaskannya”Lily kembali kesal.
”Lily… yang  namanya seni itu, gak akan pernah ada habisnya. Semuanya itu masih akan terus ada, tinggal kitanya saja yang mau menerima atau tidak. Terus tarian daerah ini bukan tarian biasa, setiap gerakannya selalu ada maknanya” jelas Mama.
”Oh.. gitu ya Ma!”kata Lily sambil menundukkan kepalanya.
”Yasudah, mulai besok jangan pernah meremehkan seni lagi ya!”kata Mama sambil tersenyum.
”Iya Ma.. Siip”kata Lily sambil mengacungkan jempol.
”Sekarang kamu mendingan tidur saja sana!”perintah Mama .
”Iya Mama.. I love you Mom”kata Lily sambil mencium kening Mamanya.
            Keesokan harinya, Lily mengawali semuanya dengan senyuman. Bahkan, teman-temannya heran. Padahal sejak pelajaran seni kemarin, Lily terus saja cemberut dan menceritakan kemarahannya pada teman-temannya.
”Li, tumben biasanya cemberut aja?”Tanya Timmy.
”Iya nih Li, kamu udah gak marah lagi?”Tanya Winny.
”Hehe.. udah nggak dong, karena sekarang aku udah tau makna seni yang sebenarnya”jelas Lily.
”Wahh.. bagus deh. Eh.. kamu mau gak sekelompok sama Aku, Mira, Leny dan Cici?”ajak Winny.
”Oh.. mau …mau kira-kira mementaskan tari apa ya?”kata Lily sambil berpikir.
”Udah.. itu kan bakalan kita pikir bareng-bareng”kata Winny sambil mengedipkan sebelah mata.
”Ohh siiplahh, besok kita mulai ya latihannya!”balas Lily mengedipkan sebelah mata
”Iya…iya”kata Winny
            Keesokan harinya, mereka mengadakan latihan dirumah Cici, mereka akan menghadirkan tarian payung untuk pentas nanti. Waktunya pun tiba, dan ternyata mereka sukses menghibur semuanya. Merekapun, meraih nilai tertinggi dikelas. Selain itu, sekarang Lily bisa mengerti apa makna seni yang sesungguhnya. 

***TAMAT***

Rabu, 01 Februari 2012

Contoh Surat Pembaca


            Surat pembaca adalah surat/informasi yang ditujukan kepada orang banyak terutama pihak berwenang yang berisi saran, kritik, tentang keluhan yang disajikan disebuah media
Contoh surat pembaca:

YTH. REDAKSI MADING SEKOLAH
Kamar Kecil Bau
            Beberapa hari saya dan rekan-rekan selalu menyumbat hidung karena aroma tidak sedap yang bersumber dari kamar kecil yang terletak dibelakang ruang kelas kami. Lebi-lebih setela istirahat kedua. Bau tidak sedap ini membuat saya dan beberapa teman merasa tidak nyaman tinggal dikelas, apalagi arus berpikir atau belajar dikelas.
            Saya dan beberapa teman tela menyampaikan kondidi yang memprihatinkan ini kepada Wali Kelas, tetapi ampai saat ini belum ada tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
            Lantas kepada siapa kami harus mengadu? Siapaka yang bertanggung jawab atas kebersihan kamar keil tersebut? Apakah ada hal lain yang menyebabkan permasalahan tersebut tidak segera diatasi. Bagaimana bisa belajar dengan baik kalau saya merasa tidak nyaman. Untuk itu, melalui tulisan ini saya mewakili kelas IX memohon kepada yang bertugas dalam hal tersebut untuk segera mengecek dan menindak lanjuti keluhan kami.


Nani
Kelas IX
Keterangan: ____ adalah usulan
                            Judul=kamar kecil bau
                           Alamat yang dituju= YTH. REDAKSI MADING SEKOLAH
                           Paragraf pertama adalah kronologi/kejadian
                           Nani adalah nama pengirim
                           Kelas IX adalah alamat pengirim